Kamis, 20 November 2008

Iklan Politik PKS

Menarik dicermati tentang iklan kampanye yang blunder dari PKS. Tentang pahlawan dan tokoh bangsa dimana semua ditampilkan dengan metode politik aliran. Sukarno simbolisasi dari nasionalis, wahid hasyim simbol dari nu, natsir dari masyumi, ahmad dahlan dari muhammadiyah, dan yang kontroversial adalah suharto yang dikategorikan pahlawan oleh PKS.
PKS dari semula menyanggah bahwa dia sebagai parpol menolak terjebak dalam politik aliran tetapi secara kasat mata bahwa dalam iklan tersebut PKS juga terjebak dalam pusaran politik aliran. Dan yang agak konyol PKS dalam hal ini, melalui petinggi2nya dengan segala argumentasinya menyatakan bahwa iklan itu mengesampingkan politik aliran. Padahal tegas sekali iklan ini menyangkut politik aliran karena yang diususng adalah tokoh2 politik aliran.
Bangsa Indonesia secara sosio historis, suka atau tdk suka menggunakan politik aliran dalam membedah masyarakat berdasarkan partisipasi politiknya. Dan ini semakin tajam fragmentasinya sejak reformasi digulirkan, dan agak memendar 1 tahun belakangan ini, karena masyarakat mulai pragmatis dalam memilih parpol. Tetapi dalam pemilihan kepala daerah di sejumlah daerah politik aliran masih memegang peranan. Coba diamati dalam Pilkada Jateng dan Pilkada Jatim, sangat kentara sekali yang memenangkan pilkada adalah berdasarkan politik aliran. Jateng yang dominan mataraman dalam aliran politiknya abangan condong ke PDIP, dan Jatim yang mayoritas NU dimenangkan oleh tokoh NU.
PKS dalam analisa saya seakan bergerak ke pragmatisme politik secara frontal. Dalam iklan ini PKS mencoba melebarkan basis suaranya ke orang Nasionalis, Suhartois, Masyumi, NU, Muhamadiyah, dan mulai malu2 menyapa kaum pekerja dengan iklan2 di pinggir jalan mengucapkan selamat hari buruh (may day). Semua hendak didulang suaranya, nggak peduli golongan mana yang penting bisa mendukung PKS.
Iklan Soeharto yang seolah2 di Pahlawankan PKS saya rasa perlu diperdebatkan ulang. Saya tidak habis pikir loginya apa PKS menokohkan dan mempahlawankan Soeharto. Bagi saya itu tidak perlu diperdebatkan karena beliau sudah meninggal. Hanya catatan historisnya yang jauh dari ”pahlawan” membuat saya menanyakan motivasi PKS dalam hal ini.
Pemilu sudah di depan mata, tetapi sangat tidak elok ketika pragmatisme politik menjadi sangat dominan dalam hal ini. Politik bukan lah perebutan suara, tetapi lebih dari itu yaitu kemuliaan dan kesejahteraan masyarakat. Bukan lagi kekuasaan yang utama tetapi pengabdian. Saya merasa PKS sudah terjebak bahwa kekuasaan adalah tujuan dari parpol-parpol di Indonesia. Sehingga beriklan yang muatannya sangat jauh dari kesan bermutu....Padahal sebelum itu saya sangat menaruh hormat dengan gebrakan2 PKS yang solid, profesional dan relatif bersih dari korupsi.

SAI
SEA'96

Selasa, 18 November 2008

Kenaikan Gaji ....

Sebagai karyawan swasta kenaikan gaji adalah hal2 yang ditunggu-tunggu setiap tahun. Besarannya berkisar 8-15 % dari gaji pokok setiap bulannya, jika di perusahaan yang sudah mapan biasanya kenaikan gaji berdasarkan penilaian kinerja, dan tentunya hasil akhirnya bagi setiap karyawan berbeda-beda besarannya.
Tetapi baru2 ini ada SKB 4 menteri yang menyatakan bahwa kenaikan gaji tidak boleh melebihi batas inflasi. Sehingga dimungkinkan kenaikan gaji karyawan pasti berkisar di bawah inflasi. Jika tahun ini inflasi menurut pemerintah (menggunakan data BPS) berkisar 10 % maka dimungkinkan kenaikan gaji dibawah 10 %.
Saya menjadi bertanya2 apakah selama ini penilaian kinerja yang dilaksanakan setiap tahun akan tetap konsekuen dilaksanakan oleh perusahaan atau perusahaan mengacu pada keputusan bersama 4 menteri. Sehingga sia2 sajalah bagi karyawan yang penilaian kinerja masuk kategori luar biasa.
SKB 4 menteri ini dalam kacamata pengusaha adalah langkah yang obyektif dan merusapakan insentif bagi dunia usaha agar beban usahanya tidak terlalau berat. Karena komponen gaji merupakan komponen biaya yang kontribusinya besar. Tetapi bagi kalangan karyawan tentu saja hal ini sangat tidak mengenakkan karena dalam urusan kenaikan gajipun pemerintah melakukan intervensi dan semuanya dipukul rata tanpa melihat kontribusi pekerja yang tentu saja berbeda bagi perusahaan.
Memang kekuatan pekerja atau karyawan selalu diposisi yang lemah, karena karyawan termasuk dalam posisi yang dependent (tergantung)...

Siswanto Ariadi
SEA'96

Senin, 03 November 2008

Mannnna expresinya!!!!!!!!!


Merupakan kalimat dari iklan yang sempat beredar luas......di media televisi beberapa waktu yag lalu (mungkin sekarang sih juga masih beredar)....
Sekedar mengingatkan bahwa kita sebagai manusia yang memiliki takdir untuk saling bersosialisasi (makhluk sosial) walaupun bukan spesifik (makhluk sosial ekonomi)..... tetap harus bisa mengekspresikan dirinya lewat kata2 maupun perbuatan....
Banyak ekspresi yang telah kita hadirkan sebagai reaksi dari segala masalah yang kita terima baik yang bersikap spontan ataupun reaksi yang memang telah dipikirkan secara matang (ngomong apaan sih)....
Pernah mencoba mengingat2 ekspresi kita waktu ospek disuruh cari ubi warna kuning????
pernah mencoba mengingat ekspresi kita waktu disuruh memasak singkong dengan diameter 30 cm yang setiap 10 cmnya dimasak berurtan dengan cara digoreng, direbus dan dibakar???? Dan bagaimana ekspresi kita waktu pagi2 setelah senam pagi kita disuruh memakannya???? hahaha... Pasti ekspresi tersebut merupakan ekspresi spontan yang pernah kita lakukan....
Jangan berharap terlalu banyak pada artikel ini..karena memang artikel yang saya buat ini memang bukan artikel yang dibuat untuk membuat anda berpikir terlalu dalam atau bahkan membuat artikel ini mampu menyamai kesuksesan Laskar Pelangi yang fenomenal tersebut...
Yach itung2 belajar menulis lah atau anggaplah kita saling bercerita atau ngobrol ngalor ngidul yang gak jelas juntrungannya seperti waktu kita di teras sosek dulu...
Yang pasti ada rekan2 yang baru bergabung (khususnya sosek 96) yang belum pernah posting di sini seperti yuni gendut dan slatem serta widya (yang hilang secara misterius)....
Monggo dilanjut lah,,,.....dan silahkan tunjukkan ekspresi dan kabarmu....(Manna ekspresinya)????


Note : Artikel ini tidak memerlukan komentar anda.... tapi kalau anda memaksa..... ya silahkan...