Senin, 30 Juni 2008

Safety at workplace



by Fida Meilini


Saya masih ingat sebuah artikel di Warta Ekonomi mengenai Indonesia's Most Caring Company 2006. Tulisan itu membahas mengenai perhatian perusahaan terhadap keamanan, keselamatan serta kesehatan pekerja. Selama ini kita mengetahui bahwa perusahaan yang harus care terhadap keselamatan pekerja hanyalah perusahaan yang banyak bergerak di lapang, seperti bidang property, perminyakan, tambang, dan makhluk sejenis lainnya. Perusahaan seperti ini biasanya memberikan tunjangan keselamatan yang lebih kepada pekerja-pekerjanya, karena tingkat kecelakaan dalam pekerjaan yang sangat tinggi.

Setelah membaca artikel tersebut akhirnya saya sadar bahwa tingkat kecelakaan tinggi dalam pekerjaan tidak hanya dialami oleh pekerja-pekerja lapang saja, tapi juga dapat dialami oleh pekerja yang hanya berkutat di kantor. Namun tentunya tingkat kecelakaan pekerja kantoran dan pekerja lapang berbeda, nah..dimana letak perbedaannya?

Hmm..perbedaan antara keduanya hanya terletak pada jangkauan penglihatan secara kasat mata saja. Maksudnya? jika pekerja di perusahaan kontraktor bisa mengalami patah tulang atau luka-luka lainnya akibat kejatuhan batu atau traktor..wupss..(bisa dilihat dengan kasat mata khaann), maka pekerja kantoran yang dapat mengalami pusing karena tingkat kedinginan Air Conditioner yang cukup membuat kita berada di puncak gunung Himalaya, atau sakit mata yang diakibatkan sahabat tercinta (komputer) mengeluarkan radiasi yang tidak bersahabat, ataupun sakit punggung yang berkepanjangan karena tempat duduk yang disediakan untuk kita tidak sesuai dengan tinggi meja sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja (dan hal seperti ini jarang bisa terlihat langsung oleh kita, namun dapat kita rasakan). Keluhan-keluhan seperti ini tentunya akan mengakibatkan sakit yang berkepanjangan, dan akibatnya bahkan bisa lebih parah daripada pekerja-pekerja di lapang.

Melihat kondisi seperti ini maka timbul pertanyaan dalam benak saya...pernahkah sebuah perusahaan memikirkan hal-hal 'simple' tersebut? Pernahkan mereka melakukan riset terlebih dahulu mengenai kenyamanan dalam bekerja sebelum membeli inventaris kantor? Memang detail dan merepotkan, tapi saya rasa hal ini penting. Layaknya membuat sebuah restoran, kita harus tahu secara detail hingga ukuran meja dan kursi agar customer merasa nyaman makan di restoran kita (Hariono Dayu Group, 2006). Sebenarnya hal ini juga perlu dilakukan oleh tiap perusahaan, karena jika tidak maka akan menimbulkan efek negatif terhadap kinerja pegawai. Bayangkan saja kalo dalam seminggu bekerja seorang pegawai sudah merasakan badannya pegal-pegal, dan tiap 2 minggu sekali dia harus memanggil tukang pijit hanya untuk melemaskan otot-ototnya yang kaku akibat bekerja (padahal kita khan ngga dapat tunjangan pijit, hikss..).

Anyway, Warta Ekonomi memberikan informasi mengenai beberapa hal yang menjadi “musuh” di kantor kita :
1. Posisi tubuh (ergonomi) yang salah ketika melakukan pekerjaan
2. Gerakan berulang (Repetitive motion)
3. Pencahayaan yang terlalu terang/gelap
4. Mouse dan keyboard yang sulit dijangkau tangan
5. Kabel listrik, telepon, internet yang terjuntai ke lantai
6. AC yang terlalu dingin atau malah tidak berfungsi (panas)
7. Alat-alat listrik yang tidak berfungsi sempurna
8. Furniture kantor yang menyusahkan pekerjaan

Nah, udah tau khan apa-apa saja yang harus kita hindari. So everyone, be ware at your office..buat teman-teman yang mau atau sudah bikin company, please be ware ‘bout this too, supaya kita semua terhindar dari sakit yang berkepanjangan…

Last but not least….have a great day.…
Be a success one....
FM 01.07.08



6 komentar:

Anonim mengatakan...

Nice article,mbk Fid....
Mengingatkanku pd pekerjaan yg dulu.
Btw ada profesi profesional di dunia kerja yang pekerjaannya fokus pd hal2 yg mbk fid share di makalah ini...
profesi itu namanya ;
Loss Prevention Officer/LP Manager
kita bisa dapet majalah Loss Prevention gratisss tiss tiss dg mendaftar gratis di webside;www.losspreventionmagazine.com

Anonim mengatakan...

itu fotonya waktu fida msh kecil ta?
weleh..weleh..weleh....kalo gedean dikit jadi pornografi tuh...he..he..he...

Anonim mengatakan...

Fid, aku ingat piramida kebutuhan maslow (kalo nggak salah ya...). Kenyamanan dan rasa aman itu terwujud jika kebutuhan pokok akan sandang, pangan, dan papan sudah tercapai.
Tetapi, fokus perusahaan saat ini masih berkutat di UMR, THR, Jamsostek, Tunjangan Kesehatan. Hal-hal yang masih standar.

Untuk kedepannya hal ini menjadi sangat relevan. Kalo di perusahaan2 yang menuntut aktualisasi diri saya rasa ini cocok. Sehingga K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) bisa tercapai.

Anonim mengatakan...

yup....kalo kerja gak didukung sama fasilitas yang membuat kita aman dan nyaman jadinya kerja gak niat.....
cuman kayaknya kita belum bisa berharap terlalu banyak dengan sistem perusahaan yang ada di Indonesia.....

Sosek Pertanian Brawijaya Malang Angkatan 1996 mengatakan...

wah mantep nih, makin beragam aja artikel di blog ini...waduh aku musti banyak baca lagi biar ikutan cerdas

Anonim mengatakan...

wah mantep nih, makin beragam aja artikel di blog ini...waduh aku musti banyak baca lagi biar ikutan cerdas....sori fid itu aku yang kasih komen..boy