Rabu, 25 Juni 2008

TV: Kotak Ajaib;Sahabat atau Musuh???

By Siswanto Ariadi

TV adalah kotak ajaib yang mampu merubah dunia..
Pecahnya Uni Soviet adalah salah satu akibat dari masif-nya berita di tv. Hal ini mendorong proses perpecahan Uni Soviet menjadi semakin cepat. Di Indonesia, reformasi di Indonesia pun didorong oleh begitu gencarnya TV memberitakan demonstrasi yang setiap hari dilakukan oleh mahasiswa. Hasilnya memang sungguh luar biasa, rezim pun bisa dipaksa mengundurkan diri dengan korban beberapa mahasiswa dan kerusuhan rasial yang menjadi semacam misteri karena tidak terselesaikan.
TV di Indonesia memang mengerikan. Porsi pendidikan, transformasi, informasi yang mencerdaskan sungguh minim. Yang terjadi adalah banyaknya tampilan kekerasan yang telanjang dipertontonkan oleh tv dan ini tiada sensor. Berita kerusuhan, kriminal, bentrokan, disajikan dengan sangat telanjang oleh tv. TV menjadi lembaga yang sangat tidak beradab ketika menyajikan berita bergambar yang gamblang sekali menyajikan kekerasan (sampai orang berdarah-darah pun harus dimunculkan gambarnya). Contoh kasus : kekerasan Front keagamaan , STPDN, geng perempuan...
Berita gosip yang nggak bermutu, sinetron yang mendayu-dayu, dominan sekali ditayangkan oleh tv. Sampai saya berfikir beginikah kualitas media TV dalam memberikan hiburan kepada masyarakat.
Budaya masyarakat tidak linier terjadi dengan sendirinya. Masyarakat Jawa menjadi berbudaya agraris karena akibat orientasi mataram yang dulunya maritim dipaksa hidup dipedesaan. Masyarakat tidak berbudaya baca dan tulis karena dibentuk oleh budaya oral yang sangat lama.
Karena masyarakat memang dibentuk menjadi orang yang berbudaya melihat dan mendengar oleh rezim... Jadi pemimpin dan sistemlah yang bisa merubah budaya masyarakat. Sebagai contoh adalah Singapura mengajarkan agar warganya tidak meludah sembarangan dan itu berhasil karena pemimpin dan sistemnya memberlakukan itu.

TV bisa menjadi sahabat jika menyajikan berita yang transformatif, mendorong ke arah perubahan pola pikir yang progresif dan menimbulkan semangat dalam perbaikan. TV seharusnya mengambil peran ini. Jangan hanya menjadikan profit dan rating sebagai tujuan utama. Ada TV yang mengambil peran ini, tetapi menurut pendapat saya masih Barat centris.. Terlalu mengglobal, paling hanya sampai ke 2 jt penduduknya saja, tidak sampai ke 200 jt penduduk Indonesia. Jadi masih belum masuk mayoritas masyarakat, untuk merubah pola pikir masih jauuuhhhh....

Agak utopis memang... Tapi segala sesuatu harus dimulai dari mimpi....
Buku The Secret memberikan pencerahan untuk sesuatu keinginan harus disuarakan terus menerus, karena akan menarik energi positif dari semesta...[.]

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalo menurut kulo pak...
TV itu ibarat celana kampes
dia cuma alat untuk menutupi "isinya"....

jadi..yg bermasalah itu bukan TV-nya
tapi lebih disebabkan karena "isinya" yg menyimpang dari norma2 yg berlaku di masyarakat...

Unknown mengatakan...

Menurutku juga begitu mas..
TeleVisi hanyalah sebuah media penyampai pesan, sedangkan pengolah pesan adalah orang-orang hebat yang ada di belakangnya, dimana di tangan merekalah sebenarnya moralitas bangsa dibentuk. Sayang sekali jika mereka hanya mengejar rating dan profit tanpa mempedulikan hal itu.

Buku The Secret emang mengajarkan kita bagaimana untuk membangkitkan energi positif bagi diri dan lingkungan sekitar, sehingga semua harapan dan keinginan dapat kita raih hanya dengan terus melatih energi tersebut. Tapi ada satu hal yang tidak diungkapkan oleh Rhonda Bayes dalam buku itu, bahwa segala sesuatu harus dimulai dengan 'nawaitu..'. Energi positif dapat memberi hasil yang positif bagi yang melakukan, tapi belum tentu bagi penerima perlakuan, hehe..maksudnya adalah kalau niat kita baik, maka hasilnya bagi semua orang adalah baik, tapi kalau niat kita tidak baik..walaupun dilakukan dengan energi positif..tetap saja akan menghasilkan hal yang tidak baik bagi orang lain. Jika dihubungkan dengan tema kita, maka niat yang baik dari orang-orang hebat dibalik pertelevisian Indonesia, yang memikirkan moral bangsa, yang mementingkan kehidupan lebih baik, aman dan nyaman bagi seluruh umat manusia maka hasil yang diperoleh jg pastinya akan baik =) stuju?!!